Akhirnya, Mudik Gratis bersama DAIA!
Setelah menjadi
pasutri, kepindahan saya ke Jakarta menjadi kewajiban karena ikut suami.
Memasuki bulan kedua, ternyata Idul Fitri pun hadir. Mau tidak mau, tetap harus
pulang kampung ke Lamongan. Karena kami belum sempat kepikiran untuk tiket
mudik, jadi was-was jadi mudik atau tidak. Ternyata memang rezeki kami, DAIA memiliki
program mudik gratis dari Jakarta. Tuhan emang Maha Baik!
pulang yeay |
Kami pun dengan
semangat mengikuti programnya, yang mana tahap pertama ikut serta dalam kontes
foto di instagram, setelah menunggu pengumuman dan lolos! YEAY! Keberangkatan
kami pada tanggal 30 Mei 2019. Yang bikin seneng mudik kali ini menggunakan
moda transportasi kereta api Sembrani Priority, nah lho siapa yang gak bahagia!
Kalau naik KA Eksekutif sudah biasa, tapi kali ini emang pengalaman mudik yang
luar biasa.
Sebelum mudik, kami
memastikan tidak ada pakaian kotor, dan berangkat pun sudah membawai pakaian
wangi karena pakai DAIA. Momen mudik kali ini sungguh berkesan, yang biasanya
saya bersama keluarga sekrang sudah ditemani suami, dan apalagi mudiknya ke
Jawa.
persiapan mudik |
mudik bareng saudara |
dapet VVIP |
Keberangkatan
dimulai dari Stasiun Gambir, kereta priority memang diprioritaskan. Dari segi tempat
tunggu, sampai snack pun tidak kekurangan, memang benar seperti kereta wisata.
Pukul 19.00 keberangkatan kami, prama prami dengan pakaian rapi menyambut kami
dengan ramah dan senyuman manis. Gerbong yang berisi sekitar 28 kursi dengan
tatanan kursi 2 dibanding 1 terlihat lebih eksklusive dibanding KA eksekutif
seperti biasanya. Selain tersedia toilet yang cukup bagus, juga tersedia TV lumayan
besar, cocok untuk karaoke.
Di samping itu KA
Priority juga menyediakan makanan prasamanan dengan sysytem all you can it, pokoknya jangan khawatir untuk
kelaparan. Produk makanan dari wings pun tersedia. Surgaaaanyaaa!!
Self(i) |
stok makanan |
yang enak |
paling enak |
tetep enak |
kai priority |
mudik gratis bersama DAIA |
Perjalanan yang
memakan waktu 10-11 jam tidak terasa, tiba-tiba sudah sampai di Lamongan. Mudik
kali ini saya tidak woro-woro ke keluarga, saya bilang tidak bisa pulang,
karena tiket yang cukup mahal. Ibu sempat pengin marah, kecewa, hihihi. Tapi,
pagi-pagi sudah mencet bel rumah, beliau kaget dan memeluk saya. Gak
ngebayangin kalau saya beli tiket sendiri, harga tiket lebaran memang relatif
mahal, kalau bukan karena DAIA sepertinya kami tidak jadi pulang kampung. BTW
Terima kasih DAIA!!
Tabik,
0 komentar