Setiap Senja Punya Cerita (Part 1)
Saya sering gitu ya, sumpek sama urusan pekerjaan, masalah keluarga, temen yang ngeselin, dan pacar yang nganganin. Dengan semua masalah yang saya miliki, saya merasa masih punya Tuhan. So?? Kenapa mesti ngeluh bla bla bla. Dan, setiap masalah yang hadir, toh gara-gara saya sendiri. Okesip, geleng gleng.
Ada orang yang sering berpesan ke saya, "Kalau bete, hunting foto gih, lihat sunset gih," Yes akhirnya, well done! Saya pun melakukan itu. Saya memilih pergi dari kosan dan menikmati tempat di mana matahari mau pergi.
Untuk menyaksikan sunset terindah bagi setiap orang berbeda-beda, ada yang memilih diam di depan balkon rumah, ada yang suka mengejar sunset di pantai, ada juga yang lebih memilih berdiri di atas flyover di tengah riuhnya perkotaan. Namun, berbeda dengan saya, saya lebih memilih di mana saja, bisa menyaksikannya sedikit lama, lebih menyenangkan, pun menenangkan.
Ada orang yang sering berpesan ke saya, "Kalau bete, hunting foto gih, lihat sunset gih," Yes akhirnya, well done! Saya pun melakukan itu. Saya memilih pergi dari kosan dan menikmati tempat di mana matahari mau pergi.
Untuk menyaksikan sunset terindah bagi setiap orang berbeda-beda, ada yang memilih diam di depan balkon rumah, ada yang suka mengejar sunset di pantai, ada juga yang lebih memilih berdiri di atas flyover di tengah riuhnya perkotaan. Namun, berbeda dengan saya, saya lebih memilih di mana saja, bisa menyaksikannya sedikit lama, lebih menyenangkan, pun menenangkan.
Setelah beberapa
perjalanan, ada beberapa lembayung senja yang saya abadikan, dan saya
benar-benar menolak lupa atas warnanya;
Pertama, Sunset di
Pulau Liukang Loe, Tanjung Bira. – ya, kala itu kali pertamanya saya explore
Sulawesi. Destinasi yang tak sabar untuk saya singgahi adalah Pulau Liukang,
selain terkenal dengan airnya yang bening, pulau tersebut pun memberi saya
kejutan dengan senja yang menarik.
Suatu golden
moment sekali, burung-burung pulang ke rumahnya, senja tampak terburu luruh.
Bergegas saya mengabadikannya, ya cukup beruntung sekali. Golden hour untuk
mengabadikan sunset dengan latar burung-burung yang pulang, pastinya tanpa
editan. Ya, pada akhirnya saya memang sedang beruntung pada hari itu.
Cerita senja di tanah Sumatera |
Kedua, Senja di Tanah
Sumatera, – Lampung tepatnya. Ya, lagi-lagi Pahawang adalah destinasi yang
pertama kali saya singgahi. Selalu berbeda jika sudah keluar dari tanah Jawa,
tanah mereka memiliki bahasa yang berbeda, adat, budaya, namun kerukunan antar
suku tetap sama.
Maka dari itu,
saya betah sekali tinggal di Lampung, meskipun hanya sekejap. Tidur di homestay
tepat di bibir pantai, dan bisa menyaksikan senja secara langsung. Waktu itu, sunset di Pahawang berwarna merah kekuning-kuningan, dan terburu hilang. Hftt,
rasanya emang gak mau pulang, gak mau cepet-cepet berlalu senja untuk hari itu.
Dan, saya pun ingat, besok senja datang lagi, namun di tempat, waktu, dan bersama orang yang berbeda.
yang syahdu di Tuban |
Ketiga, yang tidak
kalah menarik Sunset di Tuban, Jawa Timur. Menunggu adzan di Pantai Boom Tuban,
syahdu sekali. Lagi-lagi senja waktu itu berwarna oranye. Saya masih bingung,
kenapa Tuhan selalu memberi warna yang cantik di setiap senja. Di manapun senja
yang saya temui pasti membuat hati tenang.
Di bibir pantai,
bersama kawan saya menyaksikannya hingga tenggelam, dan hilang. Waktu itu saya merasakan damai, damai sekali
dalam diri saya. Coba deh, kalian kalau memang lagi benar-benar suntuk, pengin
refreshing, tapi entah mau ke mana, atau pengen ke tempat yang bagus, tapi gak
punya uang. Mudah banget, gak usah jauh-jauh. Kalian datangi ke mana arah
matahari tenggelam. Di manapun matahari itu tenggelam, selalu cantik, ya di
manapun.
Jingga di Goa Seplawan |
Selanjutnya, yang
tak kalah menarik menyaksikan Senja di Gardu Pandang Goa Seplawan, Jawa Tengah —
takjub, sekaligus mata saya berbinar-binar. Tidak mau pulang dari sini, meskipun
beberapa teman teriak “Ayok Aya, turun, udah mau gelap”. Ya, saya merasa sedih. Senja di gardu
pandang Goa Seplawan memang saya akui berbeda yang lain, beda karena gradasi
warnanya yang indah.
Dampak dari
bergesernya matahari, sehingga bisa membuat warna oranye, jingga, yang
berbeda-beda. Hal tersebut memang waktu kedamaian setiap manusia yang
menyaksikannya, termasuk saya. Semakin tinggi melihat matahari terbenam,
semakin bagus, seperti halnya melihat dari gardu pandang.
Tenang, dia datang
setiap hari, di sore hari. Jadi, senja terbaik yang kalian lihat di mana? ^ ^
Tabik,
Semoga bermanfaat👄
5 komentar
Aku sendiri sedang mengumpulkan foto-foto senja di pantai. Kalau nanti sudah terkumpul semua bakal jadi cerita seperti ini buahahahahah
ReplyDeleteSubahanallah cantik-cantik warnanya
ReplyDeleteSenja selalu sukses bikin jatuh cinta
ReplyDeleteWah keren, keren Mbak terutama yang terakhir yang di Gardu Pandang Goa Seplawan itu
ReplyDeleteSenja di Pantai Sembilan Gili Genting juga bagus Mbak
Di sanalah senja terindah yang pernah kutemui ��
Ah senja begitu menggoda untuk di nikmati lebih intim, bersama gurat mentari kejinggaan meninggalkan segudang rahasia kegelapan. Begitu misterius dan selalu membuat candu.
ReplyDelete