Singgah di Malang dalam Sehari, Berwisata Ke Mana Saja?
Perjalanan kali ini,
saya termasuk orang yang beruntung, bisa bertemu dengan kawan-kawan luar kota
(lagi). Sedari dari Surabaya bersama juragan tahu, Ali Abdul. Di bis yang penuh
drama dengan orang tak dikenal, kalau tidur selalu bersandar di bahu Alid. Dan,
hampir tiga jam seperti itu. Kota Malang pun tiba sekitar pukul setengah
sebelas malam. Kami pun menyambung cerita di pagi hari, untuk berjalan ke mana
saja. Iya, berjalan kaki.
welcome to Oro oro Dowo |
sini, dibeleh |
Pertama, kami berkunjung ke Pasar Oro-oro Dowo. Pasar tradisional yang sangat terkenal dengan kebersihan dan ketertibannya, beberda dengan pasar tradisional pada umumnya. Sepertinya, lalat-lalat pun jarang yang nemplok. Karena kebersihannya, membuat kami betah lama-lama menunggu gorengan yang masih digoreng, dan antri. Padahal di luar pun bisa kita beli gorengan segerobak dengan cara yang cepat, namun jajan kali ini beda.
Selain membeli
gorengan, adapun jajanan pasar, kemudian kue lumpur, begitu juga ada nasi
jagung idola saya. Oya, ada yang bagus di sini, terdapat mushola dan ruang Ibu
menyusui, dan terdapat troli, seperti di supermarket saja bukan?
Pasar tersebut cocok sekali untuk kalian para wisatawan yang lapar di pagi hari, dan mencari jajanan. Pasar yang berdiri sejak zaman kolonial Belanda, bisa kalian temui di Klojen, Malang
Pasar tersebut cocok sekali untuk kalian para wisatawan yang lapar di pagi hari, dan mencari jajanan. Pasar yang berdiri sejak zaman kolonial Belanda, bisa kalian temui di Klojen, Malang
dibeli, Pak, Bu |
Black and white |
Kedua, Museum Brawijaya wajib dikunjungi. Sebenarnya saya sudah pernah memasuki museum tersebut, namun hanya masuk, foto, kemudian keluar. Hmmm, maklum dulu masih ABG banget, masih buta sejarah dan tidak mau tahu. Jahat emang saya. Dan kali kedua memasuki museum, memang sama seperti museum pada umumnya. Banyak peninggalan bersejarah. Dan saya mendalami pengetahuan tentang 10 November di Surabaya.
Bukan hanya itu,
di dalam museum pun kita tahu senjata-senjata yang dipakai di zaman perang
dulu. Dan jangan sampai kelewatan untuk melihat gerbong maut. Yang mana salah
satu dari 3 gerbong, konon dulu salah satu gerbong tersebut pernah digunakan
militer Belanda untuk mengangkut 100 orang tawanan pejuang-pejuang Indonesia.
Dari Bondowoso menuju Surabaya. Bayangin kan, gerbong tanpa ventilasi, pasti
pengap. Kita saja yang dalam bis uyel-uyelan ber-AC bikin pingsan. Lah, ini? Maka dari itu,
tidak cukup membaca untuk mengetahui Museum Brawijaya, kalian pun harus
berkunjung, tepatnya ada di Jl. Ijen Malang.
Setelah lelah
berjalan kaki berkilo-kilo, kami pun siap untuk kulineran. Yap, kali ini
makanan sehat yaitu Rujak Manis Semeru. Hanya terdapat di Jalan Semeru, dan
tidak buka cabang. Jangan kaget kalau ramainya kayak kita lagi
cantik-cantiknya, terus banyak yang ngantri. Apasih, Mbak. Wkwkwkkw.
Rujak buah yang paling nikmat sih, rujak manis jumbo. Seporsi bisa untuk berdua, suka-suka kalian. Jomblo mah bebas! Buah-buahan tersebut emang paling nikmat dicocol dengan gula merah cair, sambal, dan ada juga taburan kacang, begitu juga koyah (alias tumbukan kerupuk udang). Dengan harga 20 ribu bisa dimakan rame-rame. Rujak manis yang legendaris ini bisa dijumpai di Jl. Semeru, Malang.
menuju bentoel museum (maaf, tidak mengulas museum tersebut :D ) |
maaf, gak kenal |
Jika menelusuri ke
dalam kampungnya kalian akan disuguhkan dengan rumah-rumah yang dicat
warna-warni. Bukan hanya itu, kampung tersebut pun memiliki beberapa fasilitas,
seperti toilet umum, musholla, perpustakaan, sampai kafe kecil-kecilan pun ada.
Hmm, menarik banget kan?
Jalan sendiri emang asyik, tapi rame-rame lebih menyenangkan. Beberapa tempat yang kami kunjungi di atas, lebih banyak dengan akses jalan kaki, karena memang terlihat lebih menyenangkan dan berkesan, pun tempatnya tidak terlalu jauh. Singgah di Malang sehari, jangan lupa menilik beberapa spot tersebut, dan rasakan serunya jalan kaki bersama teman-teman pejalan.
Tabik,
Semoga bermanfaat ^ ^
8 komentar
Nikmatnya jalan kaki, syalalala
ReplyDeleteHuahuahua kompaknya. Besok-besok mau ke Malang lagi ahhh hahahhahah
ReplyDeleteSelalu mau ke Malang tapi belum kesampaian. Sedih.
ReplyDeleteDari kemarin pingin banget makan rujak semeru. Lha kok disuguhin foto di blog ini jadi tambah ngileerrrr
ReplyDeleteKapan-kapan lagi yaaaaa hehhe
ReplyDeleteassik dapat itenerary jalan santaiii
ReplyDeleteWah seru ya mbak, belum mencoba semua. kampung warna warni cuma lihat pas di jembatan saja tapi tidak melanjutkan. Mungkin karena gk niat hehe....
ReplyDeletejajanan tradisional memang yang paling enak ya..
ReplyDelete