Powered by Blogger.

Pesona Bunga Krisan di Desa Wisata Poncokusumo, Malang

by - June 07, 2017

Perihal bunga krisan, sebenarnya — dulu saya jenuh melihat bunga-bunga tersebut tergantung di dekorasi setiap pelaminan. Ketika masih tinggal dengan kedua orangtua saya, kadang di setiap malam saya ikut Ibu untuk ngecek dekorasi pernikahan orang lain, katakan client Ibu. Kuning, putih, merah, mereka tergantung rapi di atas pelaminan. Padahal ia tak wangi, entah kenapa orang menyukainya, namun hanya untuk hiasan.
 
Pak Misnan bersama fans saya
Bukan hanya itu, pun hampir setiap Minggu saya menyempatkan ke toko bunga untuk mengambil pesanan Ibu saya. Terlebih-lebih saya suka sekali mengambil pesanan krisan berwarna pink, dan untuk diri saya sendiri kadang membeli krisan yang berwarna cokelat untuk hiasan di kamar kos. Ya, meskipun tak ada sama sekali orang yang memerhatikan bunga tersebut terpajang di kamar kos, tak jadi masalah. Karena saya akui, bunga tersebut bukan untuk saya pamerkan, melainkan tuk dinikmati dan dijadikan teman.

Perjalanan saya kali ini ke Desa Wisata Poncokusumo, bersama kawan mengunjungi tempat budidaya bunga krisan, seketika teringat dengan Ibu saya yang tak henti bergelut dengan krisan berwarna-warni tersebut. Kami bertemu dengan Pak Misnan si pemilik kebun. Memandang beberapa krisan yang belum di panen, mata terasa segar, namun baru saja kami menginjakkan kaki di green house sudah terasa panas, seperti merasakan hawa neraka. *halah* 
 
pesona krisan cokelat yang masih kuncup
yang sudah mekar
merona
Disambut dengan ramah, dan beliau pun menjelaskan bunga krisan yang bermula hanya bibit-bibit, kemudian dibudidayakan dari 14 sampai 16 minggu. Saya sedikit tahu mengenai krisan tersebut, akan keawetannya setelah dipanen. Persis yang dikatakan Pak Misnan, bunga tersebut tahan lama jika tangkainya direndam di air, tahannya pun sampai satu mingguan. 

Warna-warni bunga krisan mengingatkan saya pada salah satu toko bunga yang kerap saya singgahi untuk membelinya di Surabaya. Konon, bunga krisan yang tumbuh di Jepang tersebut, memiliki arti yang tersendiri; seperti dapat memanjangkan umur jika bunga krisan tunggal direndam di dalam gelas anggur, maka dapat membuat hidup panjang umur dan sehat selalu. 
 
bahagia di green house
lebih bahagia, ehehe
Sebenarnya, bunga krisan atau yang akrab juga disebut Seruni sendiri mempunyai banyak jenis, dilihat dari segi warna, tangkai, besar kecilnya, dan lain sebagainya. Kalau bunga krisan yang dibudidayakan Pak Misnan bersama Kelompok Tani Kusuma pun ada macam harganya jika dilihat dari tangkainya, dari yang jenis bunganya hanya satu dipatok dengan harga seribu, namun yang banyak bunganya 900 rupiah per tangkai. Kalau beli di toko bunga, harganya lebih mahal. Ehehehee. Wajar jika omset Pak Misnan pun bisa mencapai sekitar 25 juta dalam 3-4 bulan.

Sempat bertanya pada Pak Misnan, apa bunga krisan bisa ditanam di daerah perkotaan? Jawabnya pun, bisa. Namun harus bisa lebih memerhatikan cuaca. Sebenarnya krisan lebih cenderung bisa di tanam di dataran tinggi. Jadi, kemungkinan besar jika menanam di daerah perkotaan lumayan sulit.
 
Pak Misnan yang ramah
bonus
bonus lagi, ehehhe
Perlu diketahui, green house milik Pak Misnan bukan agrowisata, ataupun tempat untuk ajang selfie bagi kaum millennial. Jadi, jika kalian ingin memasok bunga krisan sebagai dekorasi pelaminan, silakan datang ke Desa Wisata Poncokusumo, Malang.


You May Also Like

24 komentar

  1. Beruntung kita bisa swafoto di sana. Nggak cuma melihat warna-warni bunga Krisan, tapi juga seperti sauna di dalam sana :-D

    ReplyDelete
  2. Wah...foto saya nampang di sini...
    Kwkwkw

    ReplyDelete
  3. Bunga krisan yang pink.cantik ya

    ReplyDelete
  4. Aku dulu KKN di daerah tumpang, penasaran sama agrowisata poncokusumo, sayangnya pas dicari kok gak nemu petunjuk. Malah nemu green house krisan gini, pura-pura beli bunga 10 ribu.. trus foto-foto pas orangnya lagi ngambilin sesuatu :D

    Harusnya dijadiin wisata kekinian juga, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah KKN nya di Poncokusumo, skrg banyak tempat wisata baru. Iya, nih Mbak, semoga next dijadikan agrowisata yaa hihih

      Delete
  5. Sehariiiii aja kita diem di dalam situ. Keluar2 aku kurusan dan susukmu luntur ya ay -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. buakakkakakaka, lah dikiro kulitmu dari lilin pooo

      Delete
  6. aku seneng sama bunga, tapi gak seneng kalo di suruh pelihara hehehe
    setelah di foto, bunganya jadi bagus bgt ya

    ReplyDelete
  7. Adek sudah ada teman ke Pelaminan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Preeeet dah, knapa si tomtom jd bunglon pake nama kinan sik :))))))

      Delete
  8. segeramaaat. etapi lagi musim nih pembudidayaan bunga krisan dan dijadikan lokais wisata.

    ReplyDelete
  9. Eh iya bener. Keknya emg cocok di dataran tinggi deh.
    Aku dua kali beli bunga ini dari Selecta Malang, begitu kubawa ke Surbejeh. Hmmm bertahan cuman beberapa bulan, karna begitu bunganya selesai mekar. Ntah kenapa dia melayu trus matek wkwkwk, sumuk kali ya di Surabaya.

    ReplyDelete
  10. Kuncinya usaha bunga kayak gini ini adalah telaten. Dari bunga bisa menghidupi.

    ReplyDelete
  11. terpana dengan pesona mas alid abdul di green house krisan ini wkwkwk, salam kenal dari Pink ya. kalo di Palembang yang panas susah nyari bunga makanya banyak bunga plastik kalo di acara nikahan

    ReplyDelete
  12. Aku selalu suka dengan foto bareng-bareng di sini. G nyangka ya, dari budidaya krisan sampai meraup puluhan juta rupiah. aku gelem wis nyirami kembang asal digaji UMR jakarta. wkwkw

    ReplyDelete
  13. warna bunganya bermacam-macam dan sangat indah sekali.. kapan-kapan harus nih datang berkunjung ke green house..

    ReplyDelete
  14. ass..kk bisa order gak bunga krisannya

    ReplyDelete
  15. ass..kk bisa order gak bunga krisannya

    ReplyDelete