Pesona Bunga Krisan di Desa Wisata Poncokusumo, Malang
Perihal bunga
krisan, sebenarnya — dulu saya jenuh melihat bunga-bunga tersebut tergantung di
dekorasi setiap pelaminan. Ketika masih tinggal dengan kedua orangtua saya,
kadang di setiap malam saya ikut Ibu untuk ngecek dekorasi pernikahan orang
lain, katakan client Ibu. Kuning, putih, merah, mereka tergantung rapi di atas
pelaminan. Padahal ia tak wangi, entah kenapa orang menyukainya, namun hanya
untuk hiasan.
Bukan hanya itu,
pun hampir setiap Minggu saya menyempatkan ke toko bunga untuk mengambil pesanan
Ibu saya. Terlebih-lebih saya suka sekali mengambil pesanan krisan berwarna
pink, dan untuk diri saya sendiri kadang membeli krisan yang berwarna cokelat
untuk hiasan di kamar kos. Ya, meskipun tak ada sama sekali orang yang
memerhatikan bunga tersebut terpajang di kamar kos, tak jadi masalah. Karena
saya akui, bunga tersebut bukan untuk saya pamerkan, melainkan tuk dinikmati
dan dijadikan teman.
Perjalanan saya
kali ini ke Desa Wisata Poncokusumo, bersama kawan mengunjungi tempat budidaya
bunga krisan, seketika teringat dengan Ibu saya yang tak henti bergelut dengan
krisan berwarna-warni tersebut. Kami bertemu dengan Pak Misnan si pemilik
kebun. Memandang beberapa krisan yang belum di panen, mata terasa segar, namun
baru saja kami menginjakkan kaki di green
house sudah terasa panas, seperti merasakan hawa neraka. *halah*
Disambut dengan
ramah, dan beliau pun menjelaskan bunga krisan yang bermula hanya bibit-bibit,
kemudian dibudidayakan dari 14 sampai 16 minggu. Saya sedikit tahu mengenai
krisan tersebut, akan keawetannya setelah dipanen. Persis yang dikatakan Pak
Misnan, bunga tersebut tahan lama jika tangkainya direndam di air, tahannya pun
sampai satu mingguan.
Warna-warni bunga
krisan mengingatkan saya pada salah satu toko bunga yang kerap saya singgahi
untuk membelinya di Surabaya. Konon, bunga krisan yang tumbuh di Jepang tersebut,
memiliki arti yang tersendiri; seperti dapat memanjangkan umur — jika bunga
krisan tunggal direndam di dalam gelas anggur, maka dapat membuat hidup panjang
umur dan sehat selalu.
Sebenarnya, bunga
krisan atau yang akrab juga disebut Seruni sendiri mempunyai banyak jenis,
dilihat dari segi warna, tangkai, besar kecilnya, dan lain sebagainya. Kalau
bunga krisan yang dibudidayakan Pak Misnan bersama Kelompok Tani Kusuma pun ada
macam harganya jika dilihat dari tangkainya, dari yang jenis bunganya hanya
satu dipatok dengan harga seribu, namun yang banyak bunganya 900 rupiah per
tangkai. Kalau beli di toko bunga, harganya lebih mahal. Ehehehee. Wajar jika omset
Pak Misnan pun bisa mencapai sekitar 25 juta dalam 3-4 bulan.
Sempat bertanya
pada Pak Misnan, apa bunga krisan bisa ditanam di daerah perkotaan? Jawabnya pun,
bisa. Namun harus bisa lebih memerhatikan cuaca. Sebenarnya krisan lebih
cenderung bisa di tanam di dataran tinggi. Jadi, kemungkinan besar jika menanam
di daerah perkotaan lumayan sulit.
Perlu diketahui, green house milik Pak Misnan bukan
agrowisata, ataupun tempat untuk ajang selfie bagi kaum millennial. Jadi, jika
kalian ingin memasok bunga krisan sebagai dekorasi pelaminan, silakan
datang ke Desa Wisata Poncokusumo, Malang.
24 komentar
Beruntung kita bisa swafoto di sana. Nggak cuma melihat warna-warni bunga Krisan, tapi juga seperti sauna di dalam sana :-D
ReplyDeletePANAS, kayak oven wkwkkww
DeleteWah...foto saya nampang di sini...
ReplyDeleteKwkwkw
Wah, iya nih ada Pak Misnan :))
DeleteBunga krisan yang pink.cantik ya
ReplyDeleteiyaaa, Mbak :D
DeleteAku dulu KKN di daerah tumpang, penasaran sama agrowisata poncokusumo, sayangnya pas dicari kok gak nemu petunjuk. Malah nemu green house krisan gini, pura-pura beli bunga 10 ribu.. trus foto-foto pas orangnya lagi ngambilin sesuatu :D
ReplyDeleteHarusnya dijadiin wisata kekinian juga, hehe
Wah KKN nya di Poncokusumo, skrg banyak tempat wisata baru. Iya, nih Mbak, semoga next dijadikan agrowisata yaa hihih
DeleteSehariiiii aja kita diem di dalam situ. Keluar2 aku kurusan dan susukmu luntur ya ay -_-
ReplyDeletebuakakkakakaka, lah dikiro kulitmu dari lilin pooo
Deleteaku seneng sama bunga, tapi gak seneng kalo di suruh pelihara hehehe
ReplyDeletesetelah di foto, bunganya jadi bagus bgt ya
wkwkkwkw, podo ae kayak mamakku
DeleteAdek sudah ada teman ke Pelaminan?
ReplyDeletebelum, mas kinan -_-
DeletePreeeet dah, knapa si tomtom jd bunglon pake nama kinan sik :))))))
Deletesegeramaaat. etapi lagi musim nih pembudidayaan bunga krisan dan dijadikan lokais wisata.
ReplyDeleteEh iya bener. Keknya emg cocok di dataran tinggi deh.
ReplyDeleteAku dua kali beli bunga ini dari Selecta Malang, begitu kubawa ke Surbejeh. Hmmm bertahan cuman beberapa bulan, karna begitu bunganya selesai mekar. Ntah kenapa dia melayu trus matek wkwkwk, sumuk kali ya di Surabaya.
Kuncinya usaha bunga kayak gini ini adalah telaten. Dari bunga bisa menghidupi.
ReplyDeleteIndahnya bunga Krisan ini .....
ReplyDeleteterpana dengan pesona mas alid abdul di green house krisan ini wkwkwk, salam kenal dari Pink ya. kalo di Palembang yang panas susah nyari bunga makanya banyak bunga plastik kalo di acara nikahan
ReplyDeleteAku selalu suka dengan foto bareng-bareng di sini. G nyangka ya, dari budidaya krisan sampai meraup puluhan juta rupiah. aku gelem wis nyirami kembang asal digaji UMR jakarta. wkwkw
ReplyDeletewarna bunganya bermacam-macam dan sangat indah sekali.. kapan-kapan harus nih datang berkunjung ke green house..
ReplyDeleteass..kk bisa order gak bunga krisannya
ReplyDeleteass..kk bisa order gak bunga krisannya
ReplyDelete