Menikmati Dingin dalam Damainya Puncak B29 Lumajang
Puncak B29
Lumajang — melanjutkan perjalanan, dan tidak berhenti hanya di satu tempat
adalah sebuah pilihan. Pilihan kali ini, wajib meneruskan ke destinasi
selanjutnya, ya Puncak B29 Lumajang. Konon, dinginnya sampai masuk ke tulang
rusuk. Bagi saya yang berasal dari Surabaya, suhu di sini memang di bawah
normal, bahkan melebihi dinginnya AC. Wajar jika kaum urban yang baru
menginjakkan kaki di wilayah pegunungan, ia pasti kaget.
Kepergian saya
kali ini dimulai dari homestay di Argosari yang tak begitu jauh dari B29 yang
biasa dikenal juga dengan Bukit 2900mdpl. Yang paling menyenangkan, saya bisa
merasakan keramahan Suku Tengger. Setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk
mengikat kainnya, sesuai adat, dan sesuai artinya juga. Fungsi sarung bagi
masyarakat Tengger bagi saya unik, seperti perempuan yang memakai simpul
berada di tengah atau tepat di antara tengah leher, mereka adalah yang sudah
berkeluarga.
Salah satu
kesenangan dari suatu perjalanan, membawa pengalaman dan ilmu pun juga. Kami
bermalam di home stay yang sudah disediakan oleh tim, tidur dengan berbalut
dingin, bahagianya!Sebelum subuh
berkumandang, kami harus bergegas menuju Puncak B29, karena mengejar matahari. Menuju
B29, lebih baiknya menggunakan ojek yang ada di sana, daripada menggunakan
kendaraan pribadi yang cukup sulit jika kalian belum tahu medan dan belum lihai
mengendarai seperti ojek-ojek di sana.
Well
done,
perjalanan yang tidak memakan waktu satu jam akhirnya sampai. Namun, kami harus
berjalanan sedikit ke puncak. Lagi-lagi Mas Sendy menguatkan kami, “Bentar lagi
sampai kok, tuh lampu di atas sudah terlihat,” Membahagiakan sekali orang-orang
yang seperti itu, menguatkan satu sama lain, dan tidak egois. *kemudian kepala
Bang Sendy membesar*
Rasa capek yang
terkumpul, apalagi setelah melakukan trekking di Tumpak Sewu ini belum selesai,
namun ketimpa dengan menuju Puncak B29, tak apa. Kapan lagi capek bersama teman
seperjalanan? Cahaya sang fajar kali ini yang saya lihat memiliki pesona
istimewa, ya anggap saja istimewanya melebihi kenikmatan indomie double pakai
telor. *INI APASIH KOK NYAMBUNG KE INDOMI, ETDAH!*
Baca: 7 Sepatu Gunung Terbaik untuk Wanita Rekomendasi Lifestyle Blogger Inayati Nur
Baca: 7 Sepatu Gunung Terbaik untuk Wanita Rekomendasi Lifestyle Blogger Inayati Nur
yuk merawat, jangan merusak |
Lanskap di atas
Puncak B29 ini memang benar-benar sulit diprediksi, padahal semalam saya
merasakan guyuran hujan ya yang lumayan deras. Namun, para pendaki yang camping
di sana tidak merasakan adanya hujan datang, tak apa yang penting panoramanya tetap bagus adalah incaran setiap mata. Beberapa
tenda berjajar di atas puncak, mereka lebih memilih berburu milkyway rupanya. Dikit demi sedikit
matahari mulai naik, bak melihat nirwana di depan mata. Saya pun bolak-balik ke
sana ke mari demi memburu foto yang bagus untuk dibawa pulang. Karena
sebaik-baiknya traveler tidak meninggalkan sampah, tidak merusak tanaman, tidak
membuang sampah, hanya meninggalkan jejak dan mengambil gambar, ahsekkk.
Gemas! |
Memang benar-benar
sweet escape, saya bisa menyaksikan
apa yang sering disebut orang-orang, ya negeri di atas awan. Bukan hanya itu, di
depan mata pun bisa melihat Gunung Bromo, Semeru dari sisi yang berbeda. Wilayah
BTS (Bromo Tengger Semeru) wajar jika menjadi buruan wisatawan, selain bisa
menikmati negeri di atas awan kami juga bisa melihat perkebunan sayur yang
sudah tertata rapi dan miring. Dan dalam hati, “ini gimana nanamnya, ya?”
Setelah
berlama-lama menikmati puncak B29, waktu pun memanggil kami untuk pulang. Hm,
sedih. Semoga esok akan datang kembali dan menikmatinya lagi.Yuk traveling! (PS: Beberapa foto dari Bang Sendy)
Tabik, semoga bermanfaat ^ ^
More info:
Puncak B29, Argosari, Senduro, Sariwani, Sukapura, Lumajang - Jawa Timur
Bisa diakses via Lumajang atau via malang
Sewa ojek berkisar 75-100 ribu PP
Tiket masuk B29 Rp5000
5 komentar
Aaaakkk,,,mba mba buntelan itu siapa, memesona banget.:-)
ReplyDeleteIya, ini dr sisi yg kiri, aku kemarin dr yg kanan. TNBTS laffff
Ya ampuuuuun ini bucketlist taun kapaaan aku sama mbak Dalu dkk, blm keturutan sampe skrg. Sampe mbak Dalu pigi duluan, lah dia dekeeet sih rmhnya dibawah puncak B29 wkwkwk.
ReplyDeleteApik banget ya Juuuuu, si buntelan apalagi....tjantik!
pengen banget lihat pemandangan dari atas puncak gunung, pemandangannya benar-benar sangat luar biasa indah..
ReplyDeleteSalah satu tempat terbaik untuk menikmati sunrise, keindahan bromo dan sekitarnya. Jalan yang harus dilalui untuk sampai dilokasi ini cukup terjal, anda bisa menggunakan motor pribadi untuk bisa sampai ke puncak. Atau jika dirasa khawatir dengan jalanan nya anda bisa menggunakan jasa ojek penduduk lokal. Untuk tarif berkisar 50 ribu untuk sekali jalan dan 75 ribu untuk pulang pergi, pintar2 nego saja.
ReplyDeleteWaktu terbaik untuk ke tempat ini bisa sore atau pagi hari. Dijamin mata anda akan di manjakan oleh pemandangan alam yg luar biasa.
Kalo mau kesini baiknya diusahakan sampai parkir jam 4 subuh atau jam 3 sore. Karena golden hour nya ada di waktu subuh atau sore saat matahari terbenam.
ReplyDelete