#WeekendTraveling - Desa Benowo, Tawarkan Wisata Alam yang Menarik
Desa Benowo, Tawarkan Wisata Alam yang Menarik - Desa Benowo
Memiliki Banyak Potensi Alam yang Menarik – Jawa Tengah, bukan hanya bicara
perihal Semarang, Lawang Sewu, ataupun Simpang Lima. Kalau berkunjung ke sini,
sempatkan datang ke Desa Benowo, tepatnya di Purworejo Jawa Tengah. Kalian akan
terkagum-kagum dengan potensi alamnya. Seperti sepengalaman saya kemarin ketika
bertandang ke Benowo, Purworejo, Jawa Tengah.
Inia Dia Wisata
Alam yang Patut Dikunjungi Ketika di Benowo;
Gunung
Kunir
Saya dan
kawan-kawan melakukan perjalanan malam hari, karena esok pagi kami bergegas melihat
sunrise di Gunung Kunir. Menuju ke desa wisata tersebut kami menggunakan mobil
travel yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Kalau disuruh milih memakai
mobil atau motor, saya lebih memilih motor. Karena perut saya yang tidak pernah
kuat dengan jalanan yang berkelok-kelok, oleh sebab itu saya selalu sedia
minuman bersoda. Perjalanan tidak sampai satu jam pun tiba di Desa Wisata
Benowo.
Beruntung sekali,
kala itu ada pertunjukan Jathilan khas Jawa Tengah, namun apa daya badan saya
yang sudah tidak kuat untuk beridiri saya memilih tidur lebih awal dari
teman-teman saya.
Subuh pun tiba,
saya bergegas mencuci muka namun, kulit ini hanya bisa menerima
untuk sekadar cuci muka. Hehehe, alesan aslinya tidak ingin mandi di pagi hari.
Ojek pun sudah menunggu kami, sebelum fajar tiba saya harus sudah berada di
puncak Gunung Kunir. Lagi-lagi beruntung, saya tiba di awal dari teman-teman
saya.
Untuk menuju
puncak saya suka merengek ke guide yang mengantar saya. “Pak, masih jauh ya?”
Pasti dijawab dengan enteng “Sebentar lagi, Mbak” Akhirnya perjalanan yang
sebentar itu terlewati. Yaaa, Gunung kunir dengan matahari terbitnya! Suara
burung yang berkicau menjadi saya gagal move on jika terlalu cepat beranjak
dari desa ini. Tidak begitu dingin, namun menyenangkan sekali. Apalagi di sini
sinyal okey banget dan bisa live IG,
ehehe teteup yaa pengin pamer ke teman.
mas insan dan punggungnya
kang ojek desa benowo
Untuk saat ini
memasuki Gunung Kunir hanya dikenakan tarif parkir saja, oya kalian yang anak
gunung bisa juga piknik di Gunung Kunir. Karena sudah tersedia tempat untuk
camping. Namun, sangat disayangkan sunrise di sini tertutup oleh tebing yang di
seberang. Tak apa, masih banyak spot lain untuk berfoto. Setelah berkeringat
sehat, kami melanjutkan menuju Curug Benowo.
Curug
Benowo
Melanjutkan
perjalanan ke Curug Benowo di pagi hari yang masih cerah. Tetep andalan masih
memakai ojek dari warga. Jalanan di sini bebatuan, tanjakan, naik, turun, dan
begitu seterusnya. Jadi, alangkah baiknya kalian yang ingin berkunjung memilih
pakai ojek saja dengan pengemudi yang sudah handal. Jarak dari Gunung Kunir dan Curug Benowo hanya
memakan waktu beberapa menit. Dan saya pun disuguhkan dengan air terjun yang
cantik dan deras. Bukan hanya itu, di sini saya juga menyempatkan kuliner dari
Benowo, ada geblek, kopi khas benowo, pisang goreng. Hmm, pagi kok
semenyenangkan ini.
in frame; si mbok
rebutan geblek
kopi benowo warnanya hitam
turis; abaikan wajah Mas Gallan
Pastinya saya
menyempatkan berofot bersama kawan-kawan, ya meskipun tidak nyemplung atau
mandi di curug kami tetap bahagia. Bisa bersenda gurau di Curug Benowo. Teraphy
menghilangkan stress karena penatnya perkotaan. Yeah. Di sini sudah tersedia
toilet, oya untuk saat ini hanya dikenakan biaya parkir. Masih belum berhenti
di sini, saya melanjutkan ke curug selanjutnya, ya Curug Padusan.
Curug
Padusan
Sebenarnya sebelum
ke Padusan alangkah baiknya ke Petilasan Pangeran Benowo terlebih dahulu. Berhubung
kaki saya yang gak kuat, ditambah sudah boyoken “BOYOKEN” atuhlah apa itu
namanya. Penyakit orang tua wkwkkwkw. Bukan bukan emang jalannya yang lumayan
jauh, jadi lebih baik bagi saya menuju ke Curug Padusan. Nah, di sini yang saya
tunggu-tunggu. Di sekitar Curug Padusan kalian akan disuguhkan dengan pohon
pinus yang bergetah, tidak heran kalau banyak yang mengira getah tersebut
seperti getah karet jika belum melihat ke ujung pohon, ehehhe. Konon dulu
sebagai tempat mandi raja. Kata Mas Irzal, entah Mas Irzal tahu dari mana.
Jadi, jangan terlalu percaya kepadanya. Heulahh.
Awalnya saya
sempatkan foto-foto terlebih dahulu, dan melihat Mbak Ica yang sudah nyemplung
duluan saya kok kepingin. Saya coba check kedalamannya dengan memegang gagang
jembatan. Dan, BYURRRR!!! Gagang bambunya patah gaes. Wahahahhaa. Emang
bener-bener tubuh ini semakin membesar, plus berat. Padahal Mbak Ica yang nyoba
gak masalah, giliran saya akhirnya nyebur juga. Ohya tahu gak, ternyata airnya
dingin banget! Dan lumayan dalam sih. Jadi okey banget buat mandi. Hohoho.
Saya baru sadar
ketika beranjak dari sini, Kang Ojek yang membawa saya pulang berkata,
“Mbak kok mau
mandi di curug tadi?”
“Loh, emang
kenapa, Pak?”
“Warga sini gak
ada yang mau, alias gak kuat dingin, jadi Mbak hebat bisa kuat dingin,”
Whats, segini
dikata dingin. Hmmm..
Banyak yang saya
peroleh dari Desa Benowo, selain warganya yang ramah, alamnya pun asri. Lebih
menyenangkan daripada keriuhan kota. Happy Weekend!
Tabik,
Semoga bermanfaat
^ ^
7 komentar
Kepsyennya ngeseliiiiin!!!! Wakakakaak dr kang ojek, si mbok, sampe abaikan muka mas gallant. Kampretttt aku ngakakkkkk 😂😂😂😂😂
ReplyDeletembookkk wkwkwkwkkwkwkw tenang, nanti bakal ada mukau kau ku pajang di blogku wakakakaka
Deletetolong nama saya dikoreksi. yang benar gallant. terima kasih
ReplyDeletebaru tahu namanya geblek. di Pekalongan namanya jolobiyo, kalau di BOgor...gemblong ya tapi manis.
ReplyDeleteKalau capek, yang dingin jadi nggak terasa dingin. Itu sih saya kalau ke curugnya lebih banyak jalan kaki. Tapi kalau ke curug desa benowo jelas belum pernah. Btw, Benowo berarti diambil dari nama pangeran dong ya.
ReplyDeleteMomen pas gagang bambunya patah gk diabadikan mik? *eh
ReplyDeleteCurugnya bagus, kek di poto2 kalenderrrr.
hmmm, jadi pengen ke situ.. selama ini baru explore Purbalingga. Dan ternyata di Desa Benowo ada tempat yang keren dan asyik begitu..
ReplyDelete