Kampung Kemasan Gresik, Rekomendasi Spot untuk Fotografer
Kampung Kemasan Gresik – Gresik menawarkan sejuta pesona dari berbagai tempat wisatanya. Tempat
wisata sekaligus spot yang diincar para fotografer masa kini adalah Kampung
Kemasan Gresik berada di Jl. Nyai Ageng Arem-arem Gg III, tepatnya tidak
jauh dari alun-alun Kota Gresik. Tempatnya mudah dijangkau menggunakan
kendaraan apa saja, dan mudah ditemukan.
Kali pertama
memasuki Kampung Kemasan, saya pribadi hanya melihat dari unggahan foto teman perihal
kampung tersebut. Ingin sekali menanyakan suatu hal kepada penduduk sekitar,
apa daya saya datang waktu siang hari di mana penduduk sedang istirahat. Jadi,
saya hanya mengandalkan beberapa artikel di beberapa situs. Perlu kalian
ketahui, Kampung Kemasan bangunan yang diaplikasikan adalah bangunan klasik
pada era 1800-an. Dengan dicat
berwarna merah di sekelilingnya, banyak orang menyangka bangunan tersebut
adalah klenteng. Di kampung tersebut hanya beberapa rumah saja yang memiliki
desain klasik.
Ada salah satu
rumah yang menjadi sorotan warga atau pengunjug, ya rumah merah besar dan
memiliki halaman rumah yang sangat besar. Di depan rumah tersebut juga terdapat
pigura yang dipajang, sepertinya memang foto si empunya. Oya rumah yang
memiliki gerbang dengan nama pemilik rumah H Djaenudin BH Oemar. Rumah tersebut
berdinding bata merah, memiliki jendela yang cukup banyak. Konon, si pemilik
rumah adalah pengusaha kulit pada masanya.
Konon rumah di
Kampung Kemasan memang sengaja dibangun seklasik dan semegah mungkin, karena
pada dulunya kampung tersebut terkenal
kaya raya waktu dulu, maka dari itu mereka berlomba-lomba membangun rumah megah
agar diketahui mereka memang benar-benar kaya raya.
Oya, menurut
sejarah di rumah H oemar terdapat banyak jendela, namun bebeapa jendela tersebut
ada yang palsu untuk mengelabuhi pencuri. Karena pada zaman dulu, di kampung
Kemasan tinggal seorang perajin emas yang bernama Bang Lioong yang sudah
terkenal seantreo Kota Gresik. Nah, waktu sepeninggal Bang Liok kampung
tersebut tidak terurus, maka dari itu H. Oemar membeli rumah di kawasan
tersebut. Tak heran bukan jika kampung tersebut dijuluki Kampung Kemasan, dan
menjadi incaran para wisatawan.
Maka dari itu
Kampung Kemasan tak heran jika sebagai jujugan para pecinta sejarah,
fotografer, ataupun wisatawan. Oya, tips untuk kalian yang ingin datang ke mari
sebaiknya waktu siang hari, karena kalau malam gelap (MASA SIHHHH??). Bukan bukan,
karena cahaya yang bagus juga mempengaruhi foto yang bagus. Bukan hanya itu,
jangan datang di hari libur kalian akan berlomba-lomba mengambil angle yang pas
bersama wisatawan lain.
Kalau datang ke
Gresik, jangan lupa nih cobain pentol khas Gresik, pentol kanji yang diisi
daging atau lemak. Kemarin saya beruntung sekali bisa menemukan pentol tersebut
di Kampung Kemasan. Eheeee.
Siapapun yang
berfoto di sana sebaiknya jangan membuat gaduh, ramah terhadap warga. Karena
sepengetahuan saya, warga di sana ramah-ramah sekali. Jika kalian menggunakan
motor atau mobil tenang kalian bisa kok parker di samping masjid di dalam gang.
Tabik,
Semoga bermanfaat
^ ^
11 komentar
Besok-besok blusukan di Jogja mbak. Hampir sama denagn ini, Gang-gang di Kotagede bakalan asyik buat dilalui jalan kaki maupun bersepeda.
ReplyDeleteoteweee mas, guide-in yaaaaa ihihiii
Deleteitu rumah buyutnya sahabatku. di buku kota gresik 1896-1916 ada fotonya saat raja solo dan ratu Belanda sowan kesitu
ReplyDeleteOh iya, saya gak asing dengan buku tersebut, Mbak, kalau tau gitu kontak2 yaa sama kamuuu hihih
DeleteBeb kamu kelewatan satu tempat yang deket banget dari gang itu ada dua rumah megah yang masih jadul banget, belum aku aplot sih jadi kamunya orah eroh hahaha
ReplyDeletemakaaaanyaaa shareeee donggg hiksss
DeleteHaha iya, rumah megah namanya Rumah Gajah Mungkur. Yang paling megah di kawasan itu, tapi emang di luar gang Kampung Kemasan 😁
DeleteIde bagus juga ya, dikasih jendela palsu wkwkw semacam jebakan betmen. Btw, kenapa harus ada foto pentol sih, kan laper :p
ReplyDeleteiyaa, makanya kalau kayaa gitu yaaa, apa2 dipalsuin. LAH
Deletekalo aku ambil foto bapaknya, kamu ndak napsu hiks
Aku kecil di jl. Nyai ageng pinatih malah belum pernah blusukan ke nyai ageng arem2...>,<
ReplyDeletekelewatan rumag gajah mungkur yang paling besar, bagus dan mentereng. rumah gajah mungkur ini jadi ikonnya
ReplyDelete