Tukang Bangunan, Bersertifikasi? Perlukah?
REGISTRASI TUKANG
Tukang Bangunan, Bersertifikasi? Perlukah? - Tukang
bangunan merupakan profesi yang menurut beberapa orang adalah salah satu
profesi yang mungkin dipandang sebelah mata. Dipandang dengan nada sinis.
Pekerja kasar, pekerja serabutan dan predikat-predikat minus lainnya. Namun,
pernahkah terbesit dalam benak kita bagaimana jika tak ada tukang bangunan di
dalam kehidupan kita sehari-hari?
Bagi saya
pribadi, tukang bangunan merupakan sosok pahlawan dalam bentuk lain. Meski tak
berperang dan membela kedaulatan negara kesatuan republik indonesia dari
serangan penjajah, tukang bangunan merupakan pahlawan bagi keluarga mereka.
Tulang punggung, ujung tombak dalam kelangsungan keluarga. Jika tukang bangunan yang selalu dianggap
segelintir orang merupakan pekerja kelas bawah, pekerja kasar, dan predikat
lainnya memiliki setifikasi layaknya profesi lainnya, bagaimana tanggapan kita?
Meski masih
menjadi berita aneh untuk orang umum (termasuk saya) tentang sertifikasi tukang
bangunan, namun Sudah bukan hal yang aneh jika kini tukang bangunan telah
memiliki sertifikat profesi berkat usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh PT
Semen Gresik. Di tahun ini, PT Semen Gresik sudah konsisten selama 10 tahun melakukan
pelatihan kepada para Tukang bangunan (edutrain). Dimulai dari tahun 2007
hingga sekarang, sudah terdapat sekitar 5.000 tukang bangunan bersertifikasi
dari total peserta pelatihan yang berjumlah 11.500 orang.
Di tahun
ini, EduTrain diadakan di Hotel Slamet – Mojokerto, Jawa Timur dari tanggal 1
sampai 3 Juni 2016 dengan tema “Pembekalan Dan Fasilitas Uji Kompetensi, Tukang
Bangunan Umum Menggunakan Mobile Training Unit (MTU)” sekitar lebih dari
seratus tukang dari daerah Mojokerto dan sekitarnya ikut dalam acara ini.
Menurut
Wakhid Fahriandanu selaku Kasi Komunikasi Pemasaran Semen Gresik, Acara
edutrain merupakan salah satu bentuk kepedulian PT Semen Gresik sebagai
perusahaan BUMN
Dalam membantu tukang bangunan agar mampu bersaing dengan pekerja bangunan yang berasal dari daerah lain di Indonesia. Lebih dari itu, mampu bersaing dengan pekerja dari Negara lain dengan berlakunya era Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA.
Hadir juga
bapak Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa
Timur, Gentur Prihantoro. dalam
sambutannya, beliau menjelaskan bahwa PT Semen Gresik merupakan salah satu
perusahaan yang dikelola dan dimiliki oleh bangsa kita sendiri.
Banyak merk semen serupa yang beredar, dengan kualitas yang dimiliki
oleh PT Semen Gresik, PT Semen Gresik mampu bersaing dengan produk lain sampai
sekarang.
Menyinggung
masalah masuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di Indonesia, bapak Gentur
menjelaskan bahwa kita perlu menghasilkan para tukang-tukang bangunan yang
profesional. Cakap serta cerdas. Untuk itulah, perlunya diadakannya pelatihan
sertifikasi guna bekal untuk para tukang bersaing dengan tenaga dari Negara
lain.
Masih
menurut beliau, Malaysia merupakan salah satu Negara yang selalu memperhatikan
para pekerja bangunan yang sedang bekerja dengan meminta sertifikasi yang
dimiliki oleh pekerja yang sedang berada di lapangan. Apabila didapati para
pekerja tidak memiliki setifikasi, maka secara operasional, pekerjaan tersebut
akan dihentikan.
sambutan dari Pak Danu
Sebenarnya
tukang-tukang yang ikut serta dalam acara edutrain ini merupakan para tenaga
yang memang sudah ahli di bidang pertukangan dan bangunan, namun dalam hal ini,
para tukang mendapati ilmunya secara turun temurun (otodidak), untuk itulah
pihak PT Semen Gresik memberikan bekal berupa materi dan ilmu, seperti tips-tips
dan teknik lain dalam pertukangan yang selama ini belum diketahui oleh para
tukang. Hal ini bertujuan agar tukang yang telah mengikuti pelatihan mampu
lebih bekerja dengan baik, dengan ilmu dan teknologi yang semakin berkembang. Tidak
terpaku kepada ilmu otodidak yang mereka memiliki.
Pelatihan
ini dibawakan oleh trainer dari VEDC
Malang dengan materi berupa: Pemasangan bata, Pemasangan kusen dan pembesian, Pembuatan kolom atau rakitan untuk beton
(bekesting) dan Pasang plester dan keramik. Selain materi yang diberikan,
peserta juga nantinya akan diberikan
kesempatan untuk mempraktekan semua teori yang sudah disampaikan para trainer.
Inti dari
kegiatan ini tak hanya pelatihan dengan materi yang diberikan kepada peserta,
lebih dari itu, Semen Gresik sebagai pengayom akan membangun suatu jaringan
virtual yang dihubungkan melalui kartu simcard yang dibagikan secara gratis. Banyak
program yang akan ditawarkan setelah pelatihan selesai diadakan seperti, arisan
tukang bagi anggota yang sudah terdaftar. undian berhadiah dari PT Semen Gresik, poin yang akan di transfer ke
pulsa masing-masing nomor peserta pelatihan.selain itu, PT Semen Gresik
menyediakan semacam pusat panggilan (call center) “tukang” untuk menjebatani
antara peserta pelatihan untuk tetap bisa berkomunikasi dengan PT Semen Gresik.
Tabik,
Semoga bermanfaat ^ ^
6 komentar
gak nyangka.... aya ikut sertifikasi tukang bangunan
ReplyDeletekamu bagian apa neng? ngaduk semen ta hahahahaha
iyadongg, aku bagian ngecor, ngebor, wkwk
DeleteBener banget, sertifikasi itu bagus loh. Soalnya di luar nekheri tukang bangunan itu ga asal2an kerjanya. Kadang suka nemuin kasus tukang bangunan yang kerjanya lelet tapi duitnya minta cepet, belum lagi hasilnya suka mengecewakan. Kalau kaya gini kan mau ga mau mereka harus profesional dan optimal dalam kerja ya.
ReplyDeletesekarang tukang bangunan itu sudah bisa jadi profesi yang menggiurkan bagi sebagian orang,karena bayarannya yang bisa bersaing dengan jenis profesi lain. meskipun belum bersertifikasi,tapi masih ada tukang yang kerjanya sangat profesional dan hasilnya juga tidak abal-abal.
ReplyDeleteLuar biasa yak. Komitmen Semen Indonesia memang cethaaar
ReplyDeleteEdutrain semen gresik mantab,,
ReplyDelete