Hadiah untuk si Bidadari di Tahun Baru
Hadiah untuk si Bidadari di Tahun Baru – Dulu, pada tahun 1992 tepatnya si mantan penjual donat
sekaligus bidadari yang diturunkan Tuhan untukku, melahirkan saya. Alkisah
nenek saya yang cerita tentang Ibu saya. Waktu kecil Ibuku memang terkenal
ulet, ia sudah menjajakan donatnya ketika duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Ia tak pernah malu, merasa senang dengan banyaknya teman yang membeli donatnya.
(bidadari tak bersayap)
Hingga SMA ia
masih bermental dagang, ia membantu nenek saya yang menjual sayuran. Namun,
mental dagangnya berhenti ketika ia duduk di bangku SMA. Ia berusaha mencari
pekerjaan lain, ia memberanikan diri untuk mengikuti kursus kecantikan.
Terhitung sudah Sembilan belas tahun lamanya Ibu saya memberanikan membuka
wedding organizer, karena kegigihannya puluhan tahun, hampir semua impiannya tercapai.
Meskipun hanya lulusan SMA. Hingga kini, Ibu masih menjalankan pekerjaannya.
Hampir setiap bulan ia membantu pernikahan orang.
Namun, selama enam
tahun saya tidak melihat bagaimana kegigihan Ibu saya tersebut. Saya jauh
dengan Ibu saya karena urusan pendidikan di luar kota. Di tengah kesibukannya
ia tak pernah lupa mengasih kabar, berdoa, dan menangis hingga suaranya parau.
Dan, sangat
disayangkan sekali dengan saya yang sudah seusia ini. Saya hanya bisa mengasih
ala kadarnya, belum bisa membahagiakannya seperti beliau yang banting tulang
demi pendidikan saya. Banyak sekali pelajaran yang saya dengar dari cerita
Nenek saya. Ibu saya memang gigih, bermula dari berjualan donat, dagang
sayuran, hingga sekarang bermanfaat bagi orang lain.
Bu,
maaf saya yang masi nodong uang jajan
Bu,
maaf saya yang belum bisa masak sendiri
Bu,
maaf saya belum bawa menantu untuk Ibu
Bu,
ketahuilah karena paras cantikmu, karena sifatmu,
saya
susah berbagi cinta pada yang lain
Bu,
terima kasih sama pepes pindang yang Ibu bikin
Bu,
terima kasih yang selalu ngingetin saya sembahyang
Sampai detik ini,
Ibu saya masih meneruskan usaha WO-nya. Banyak sekali lika-liku yang beliau
hadapi. Dari banyaknya pengalaman yang ia alami, maka dari itu ia selalu
belajar dari pengalaman tersebut. Sangat disayangkan, saya kuliah pun masih
jauh dengan beliau. Oleh sebab itu bagi saya, hadiah untuknya sangatlah penting, semisal; menaikkan haji Ibu, membelikan rumah, dan memberi menantu untuk Ibuku. Ehhhh. Itu termasuk hadiah jangka panjang. Namun, selain itu juga agar jauh di mata namun tetap melekat di
hati saya ingin memberikan sesuatu yang special untuknya. Yang bermanfaat untuk
harinya, yaitu;
1.
Cardigan
Bagi saya, ini
sangat bermanfaat dan bisa untuk bekerja Ibu saya. Dan cardigan ini warnanya
cerah, berkesan modern, dan Ibu saya pasti lebih fashionable. Bagian belakang panjang, dan lengannya pun cantik.
2.
Jilbab
Ibu saya
sehari-harinya memakai jilbab, ketika bekerja pun begitu, dan jilbab seorang
perias mempengaruhi. Nah, scarf dari Delarosa ini motifnya lucu maka dari itu saya pilih untuk si Ibu cantikku.
Nah, gimana? Cocok
bukan jika cardigan cantik, dipadu dengan jilbab yang kece dipakai oleh si
perangai cantik ini? From me with love, Mom. ^ ^
Tulisan ini
diikutsertakan untuk lomba dari Moxy "Special New Year Gift for Mom" (Jangan cuma saya saja yang ikutan, kalian pun harus ikut ^ ^ )
14 komentar
feelingku menang iki Ay.
ReplyDeleteYou are as pretty as your mom :)
bukanbocahbiasa(dot)com
Amiin, feelingmu tak pernah salah, Mbak. Muucih muahhh :*
DeleteIbunya pasti senang sekali ya mbak. Jadi kangen ibuku juga ;(
ReplyDelete:'( iya mbak, semoga senang, selalu mendoakan yaa mbak :*
DeleteSame with bocahbukanbiasa....this lovely post as pretty as your mom :)
ReplyDeleteGudluck!
duh mbak anastasia, makasih lho sis wkwkkw
DeleteIbu saya juga sehari-harinya make jilbab. Jadi kangen.. :(
ReplyDeleteSukses ya untuk lombanya dan salam hangat dari Bondowoso..
wahh iya mas, terima kasih, salam dingin dari Surabaya :D
DeleteSemoga beruntung ya, Mba Tantiiiik...
ReplyDeleteMAACIH, Mbakk yang lebih tantikk :*
DeleteIbunya pasti fashionable banget nih mbak...
ReplyDeleteIya mbak, emak saya fashionable, saya aja dikira kakaknya -_-
Deletememang kita ingin memberikan sesautu pada ibu padahal ibu sendiri tak pernah mengharapkan
ReplyDeleteiya mbak betull :(
Delete