Etika Fotografi yang Wajib Diterapkan dalam Reportase – Jika berbicara tentang fotografi,
foto jurnalis tepatnya pasti sangat luas. Apalagi dengan negara kita adalah
negara hukum, hal apapun tentang fotografi pun pasti ada undang-undangnya
tersendiri. Dari pengalaman sendiri yang masih menjadi reporter, dan seringnya
mengambil foto ini dan itu. Tidak mudah untuk menghasilkan foto yang bagus,
mulai dari angle, komposisi, konsep, dan begitu juga etika dalam memotret yang
mempengaruhi foto.
(Baca
juga: Pentingkah Membuat Konsep dalam Fotografi?)
Setelah kita
menentukan konsep, selanjutnya adalah eksekusi, yaitu memotret apa yang kita
tuju. Ketika hunting foto atau reportase banyak hal yang harus kita terapkan,
agar bisa menjaga diri dan nama baik kita, salah satunya menerapkan etika dalam
fotografi. Ada beberapa etika dalam fotografi yang penting kalian terapkan dalam
reportase, di antaranya:
sumber
1.
Meminta
Izin Terlebih Dahulu
Begini, missal kalian
ingin mengambil gambar seseorang, apakah pantas langsung memotret begitu saja?
Baiklah, jika orangnya “kalem” mah gak papa, nah kalau garang kayak singa
setelah kalian memotret HP atau kamera kalian dibanting gimana? Hah? Dibanting?
Belinya pakai keringat dibanting, banting saya ajaa gak papah -,- Ya, pokonya
kembali ke kesadaran diri kita masing-masing, bersikaplah ramah itu lebih baik.
O, ya namun tidak
semua foto kok kita harus izin, namun kembali lagi ke diri kita masing-masing.
Foto apa yang boleh difoto tanpa izin? Golden moment, apalagi human interest.
Gini, saya mau tanya;
“Jika
ada moment yang sangat bagus misal anak kecil yang akan dimakan burung gagak,
apa yang kalian lakukan terlebih dahulu? Satu, memotret. Dua, menolong anak
tersebut, dan tiga minta izin dulu untuk mengambil gambar?” – Hahahha,
sebenarnya ini adalah pertanyaan yang amat sangat sulit. Karena menurut cerita
yang saya baca dan dengar, adal salah
satu fotografer jurnalis yang memotret anak kecil yang merangkak ke arah camp
PBB sejauh 1 KM dan ada seekor burung gagak yang mencium bau kematian. Foto
tersebut diambil di Sudan pada tahun 1993 dan berkat foto tersebut Kevin Carter
menerima Penghargaan tertinggi bidang fotografi jurnalistik "Pulitzer
Prize" pada tahun 1994. Daebak!
Ya, karena foto
tersebut si Kevin bunuh diri karena mendengar banyak pertanyaan dari public “KENAPA
LO GAK NOLONG ANAK ITU?” Lebih jelas ceritanya, kalian tonton film The Bang
Bang Club. ^ ^ Jika sikonnya seperti ini, dan kalian masih nekat pengin foto tanpa izin sebaiknya dari jauh aja ya, hihihi, itu lebih baik.
Duh, melencengkan
pembahasannya, hihihi gak papa cerita bentar doang kok. Okeh bahasan selanjutnya
2.
Perbanyak
Pertanyaan
Halo, kalau kamu
mengaku reporter dan semacamnya. Pasti tahu, kan apa yang sering kalian
lakukan, yep banyak bertanya. Kenapa? Bisa jadi karena banyaknya pertanyaan dan
pembahasan kalian dengan apa yang mau kalian foto mendapatkan banyak cerita.
Hihihi
3.
Memberi
Kesempatan Bagi Fotografer Lain
Ehem, jadi ini
kasusnya jika kalian lagi memoto artis, dan segala macem yang lagi dikerubungi
oleh wartawan ataupun reporter. Sebaiknya, ambil gambar sebaik mungkin dan
keluar dari kerumunan. Soalnya eike kan pernah ngerasain dikerumuni
fotografer *dikepruk*
gantian ye, jangan rebutan
4.
Say
Thank’s
Heloo, buat yang
udah dapetin tujuannya. Jangan lupa ucap makasih, biar kelihatan kalo yu emang
sopan. Gunakan etika yang baik, pasti orang makin senang, beda lagi kalau yang
difoto aslinya garang. Hihihi.
Semua etika ini bisa diterapkan di semua jenis foto apapun kok, teman hihihi. Maaf, postingan
ini bukan menggurui, karena saya berbagi pengalaman dan ilmu saja. Jadi,
positif thingking aja yak. Yang mau kasih saran, monggo. Pokoknya ae lov yuh.
Muachhhh…
Tabik,
Semoga bermanfaat
^ ^
50 komentar
Saya seriiing banget gak kebagian giliran motret kalo lagi ada event. Giliran dapet eh udha lewat momennya. Susah sih emang kasih giliran ke orang lain.
ReplyDeletebahahhak, itu mah derita kamuhh qaqaq wkkwkwk
Deleteyang foto anak kecil dengan burung itu memang kontroversi banget. Tapi kasihan juga kalau sampai bunuh diri gara-gara banyak yang menjudge. Saya sempat mikr juga, emangnya beneran gak ditolong? Itu kan anaknya belum dimakan. Kalau difoto dulu abis itu ditolong, mungkin gak, ya? *malah dibahas hihihi
ReplyDeleteHehehhe coba deh tonton filmya The Bang Bang Mbak, itu film dari kisah nyata. Si anak gak mati kok, tapi si fotografer yang mati, malah si fotografer menyelamatkan dan menyadarkan PBB agar peduli org kelaparan hihiih
DeleteBaru awam di dunia reportase dan fotografi. Thank you buat sharingnya Aya ��
ReplyDeletesama-sama mbak manisss :*
DeleteSupaya dpt giliran, treak aja "Aer aer aer panasssss!" *kemudian ------------
ReplyDeleteHahahaha #abaikan
Tfs Juuu, gpp kok km ngambil foto2ku diem2, aku tau kok kamu ngefans bgt sm aku Anastasia :p
hahhahak, kalo kamu mah nagih difoto mbak wkwkkwk
DeleteMakasih infonya
ReplyDeletesama sama :D
Deleteowh ternyata etikanya g terlalu rumit ya, btw itu sedih juga gambar yang anak mau di incer burung bangkai ya.. si kevin juga sampe stres gitu sampe2 bunuh diri.
ReplyDeleteIyak kasihan si kepin, padahal ganteng *LAHHH
DeleteMenarik sekali bahasannya, nambah ilmu juga. Tragis juga yah, si fotografer itu bunuh diri, pasti nggak kuat menahan bully-an dari orang-orang.
ReplyDeleteIya, Mbakk jadi kita harus kuat tahan bullyan wkwkkw
DeleteYang ketiga tuh mbak, suka ga sadar diri. Terus aja di kerumunan, supaya ga ketinggalan momen, padahal yg lain kan jg mau moto, jd ga bisa *nasib potografer amatir*
ReplyDeleteHiyaaaa, sama Mbakkk. Mentang2 badan saya gede dan gak muat buat nyempilll :'(
Deleteaku sering ngga kebagian motret karena orang lain yg sudah motret duluan ngga mau beranjak dari objek foto.
ReplyDeleteIya, Mbak hiihihi kadang ndusel2an ahahha
Deleteyg nomer satu sering kelewatan :P
ReplyDeleteNah, hayuukk diterapkan :D
DeleteTergantung ...
ReplyDeleteKarena di ajarin untuk kepo maksimal, biasanya kamera standby dengan lensa tele, jadi bisa ambil dari jauh ...
Terus liat eventnya juga ...
Begitu komen saya adek
Lah, adek kan ude nulis ommm, lihat sikon bwek, baaaih ahahhaahha
Deleteselain ngasih tmp buat yg lain, ada yg bikin gemes, selonong di dpn kamera kita tanpa permisi/nunduk2, eaa :D
ReplyDeleteTragis bgt ya Kevin, burung nasarnya ternyata mencium bau kematian sang fotograper-nya :(
Nah,,, aikik juga sebel tuh yang suka nyelonongg :'(
DeleteSetuju sama poin yang kedua itu. Emang butuh banyak banget pertanyaan sebelum mulai motret, kalo emang hasilnya mau bagus ya. Saya juga biasanya bikin pertanyaan dulu sebelum motret, mulai dari yang berbentuk pilihan ganda sama yang berbentuk essay. wkwkwk :v
ReplyDeleteSalam kenal, Mba Aya. :)
http://penjajakata.com/
Ahahahhaha sampe bentuk essay euyyy, oke meluncurrr
DeletePernah ngeliat foto anak kecil itu pas berkunjung ke Camera Museum di Penang, Malaysia. Tragis nasib sang fotografernya ya mba... sampe bunuh diri begitu. Trus kalo pas ada momen motret berbarengan, aku cenderungnya ngalah ae mba... huahahaha... suka males rebutan geje gitu :p
ReplyDeleteWahhh seriuss kahh ada di Penang. Iya, tragis padahal dia menyelamatkan orang kelaparan, dan anak itu nyatanya gak mati lhoo , katanya sih hihiihih
DeleteNomer 1 setujuuuuu pake banget! Semenjak saya tinggal di negara orang yang -katanya- penuh konflik ini, saya jadi nggak bisa sembarangan main jeprat-jepret aja. Harus taat sama peraturan juga minta ijin kalau mau motret orang. Ngeriiiii. :D
ReplyDeleteWahh iya, Mbak. Pernah saya baca malah di Negara lain tuh hukumnya ada yg sampe masuk penjara, duh sedih
DeleteSaya juga kl mau ambil foto minta ijin dulu, kecuali kl memang pas event tertentu dan sudah dibebaskan ambil foto. Atau kl yang diambil foto hewan..hihihi..
ReplyDeleteNahhh, iyaakk kalo event mah yuk cus tinggal jepret hihihi
Deletebagus nih infonya, noted
ReplyDeletemaacih :D
DeleteNah itu yg nomer 3, sering kelupaan :D
ReplyDeleteHiyaaa, yuk diterapkan, Mbak :D
DeleteTerus kapan kamu motoin aku beb? Gak usah ijin segala kok :D
ReplyDeleteTak cipok lho kamu bebb >,<
DeleteAduh, jadi penasaran sama Bang bang Club, nih mba
ReplyDeleteIya, aku juga belum selesei nontonnya mbak ahahahha
DeleteInfo yang bermanfaat buat kita :)
ReplyDeleteterima kasih, Mbak :D
Deleteaku lbh seneng memotret alam ato makanan sebenrnya.. ya krn kalo motret manusia, kita harus minta izin apa dia keberatan difoto ato ga.. :) Tapi utk motret makanan, sometimes juga harus minta izin , trutama di resto2 gede yg kdg suka keberatan makanannya difoto2 :D
ReplyDeleteNah, kan foto makanan juga harus minta izin dulu kalo buat reportase sihh hihihi. Kalo buat selfie mahh, sok atuh :D
Deletebaru tahu klo fotografer lain rela mengepruk fotografer lainnya hanya demi sebuah foto dari anglenya
ReplyDeleteBAHAHHAKK, bercandaaa itu mahhhhh
Deletepaling awam banget inikalau urusan kaya gini. semoga bisa belajar ah, cari moment yg susah
ReplyDeleteSemogaa jadi mahirr yaaa, semangaaat :D
Deletemau foto kudu byk mikir kalo dah diaplod
ReplyDeleteIya, takut kalo udah diupload ternyata banyak pihak yang tidak berkenan. Kudu ati-ati :)
Delete