Tutup Dolly dengan Batik Tulis Jarak Arum
Batik Tulis JarakArum, Dolly – Dolly, siapa yang tidak kenal dengan tempat prostitusi terbesar
se-Asia Tenggara? Banyak orang berpikiran negatif tentang tempat ini, dan
banyak dicemooh dari beberapa kalangan. Alkisah saya anak rantau yang hijrah
dari Lamongan menuju Surabaya untuk mengejar ilmu, akhirnya saya banyak belajar
tentang Kota Pahlawan, Surabaya. Begitu mencari ilmu di kota metropolitan kedua
ini, ternyata banyak sekali pertanyaan dari kawan saya di luar sana.
“Kamu kuliah di
Surabaya, Dolly apa kabar?,”
“Eh ceritain
Dolly, dong,”
[Salah satu wisma di Dolly]Dolly sudah tutup :))
Sempat terketuk
hati yang paling dalam ini, eh lebay amat yak. Bermula dari beberapa pertanyaan
dari banyaknya kawan di luar Surabaya sana, akhirnya saya ngepoin, ada apa sih
di Dolly? Bukannya sudah tutup? Saya pun memberanikan ke tempat eks-lokalisasi
tersebut. Kali pertama saya menginjakkan kaki di Dolly, Eks-lokalisasi, tangan,
kaki, hati gemetaran. Melihat bangunan besar, yang dulu sering dibuat tempat
prostitusi. Pada saat itu saya memasuki salah satu wisma, dan terkejut. Ada
aktivitas warga yang luar biasa, bagi saya. Melihat sekelompok Ibu-ibu yang
memegang canting batik elektrik, sembari melukiskan tangannya di atas lembar
kain.
Yap, patut untuk
dibanggakan. Sekelompok Ibu-ibu tersebut adalah warga terdampak dari daerah
eks-lokalisasi, banyak yang salah artikan pmain dari Dolly ini adalah warganya.
Padahal, warga di sini adalah terdampak. Bayangkan, ada beberapa Ibu-ibu itu
yang biasanya mata pencaharian mereka dari eks-lokalisasi tersebut, seperti
tukang parkir, laundry, toko kelontong, dan lain sebagainya.
fisik boleh rapuh, kreatifitas, jangan!
Saya memerhatikan
ada Ibu yang usianya cukup tua untuk menggarap batik ini, tangannya masih
lincah, penglihatannya pun masih bagus untuk membatik yang apik. Batik Tulis
Jarak Arum, adalah batik yang dikembangkan oleh Ibu-ibu terdampak warga Jarak,
Dolly. Maka dari itu, batik Jarak Arum ini memiliki ciri yang khas dari
namanya. Tidak hanya itu, masih kurang juga dalam pemasarannya. Karena masih
banyak masyarakat yang melihat sebelah mata dari batik tersebut. Bahan
pembuatan batik inipun, masih seperti batik biasanya, dari kain batik yang
biasa digunakan orang Jawa pada umumnya, dan tinta untuk membatik pun masih
biasa. Oya, namun kualitasnya bagus, tidak ada campur tangan pabrik, masih
steril. Yap! Nah, untuk motif yang mereka gunakan kebanyakan adalah membentuk
daun jarak dan membentuk burung. Unik, simple, dan lucu, kayak kamu ngegemesin.
Ehe.
proses membatik di Jarak Arum
sebagian Ibu-ibu berpartisipasi dalam membatik
Saya terharu ketika Mbak Fitri ketua dari kelompok Ibu-ibu tersebut berkata, “Usaha dan hasil membatik ini jauh, Mbak. Namun, Batik Jarak Arum ini harus dikembangkan untuk merubah citra Dolly yang terkenal jelek,” ujarnya.
Tertawa dalam
hati, budaya yang kurang dilestarikan, pembuatannya sulit, dibeli dengan harga
murah. Hahahaha. Ya, Gusti, tulung. Mewek gue book. Tapi, senang banget melihat
Ibu-ibu yang semangat mengembangkan batik tersebut. Dan, gaes, kalau kalian
berkunjung ke Surabaya, sebaiknya waktu Event Pahlawan Ekonomi, karena batik
ini sering dijajakan dalam bazar tersebut.
Jadi, gaes, kalau
kalian mampir ke Surabaya, jangan lupa mampir ke Dolly yaa, karena Dolly
sekarang sudah berkembang menjadi daerah yang apik, karena citranya sudah berubah. Apalagi Batik
Jarak Arumnya. Keep exploring! ^ ^
Semoga bermanfaat,
manis
Tabik, ^ ^
28 komentar
Apiiik iki Aya.
ReplyDeleteSemoga JUARA ya :)
Injihh kakak, matursuwun, aamiin :))
DeleteTes komen
ReplyDeletediterima mblo
DeleteCakep ay kainnya, besok2 main ke dolly yaa siang ajah yaa ay... Sukses lomba nya
ReplyDeleteWakaka, iya cee cakepp, yuk next time :D
Deleteterakhir kali aku lihat video berdurasi pendek di fb tentang dolly. Di video itu ada sekelompok remaja yang membuat semacam tourism gitu ke Dolly, mengingat yang terkena dampak penutupan dolly ini yang seperi dituliskan, tukang parikir, becak, loundry, dan lainnya. Ada 3 tujuan wisata disana, aku lupa, ada kampung souvenir, bangunan2 yg dulu dijadikan prostisusi, dan 1 bangunan lagi lupa. Semoga kedepannya Dolly jadi semakin baik
ReplyDeleteIyaa, sekarang semakin membaik, Mas. Nahh iyaa skrg kampung-kampungnya dijadikan tempat centra umkm hihiih, yuk ke sini yuk
DeleteYa Allah, semoga usaha mereka saat ini berkah.
ReplyDeleteSemoga menang ya, Mak.
Menginspirasi
Ammin, Mbakk, :))
DeleteAlhamdulillah, kini citra daerah dolly makin baik. Semoga makin hilang citra negatifnya...
ReplyDeleteYaapp, aaminn :D
DeleteSemoga usaha batik ini dapat terus berkembang dan bermanfaat untuk warga sekitarnya ya..
ReplyDeleteIyaa, Mbakk semogaa :))
DeleteSemoga rejeki warga di Dolly semakin baik & barokah yA, mbak. Aamiin...
ReplyDeleteSaya berharap lokalisasi di dekat tempat saya juga dibekukan. Dialihkan usaha yg baik2 saja. Apalagi potensi wisata masih sangat bagus :D
iyaaa, mbakk makasihh, AAMIIN AAMINN :D
Deletewah wah. keren! sekarang dijadiin tempat usaha yang positif gini ya :D
ReplyDeleteIyaa, mas main siniii sama istrii hihiih
Deletedi Dolly ada beginian ya Ay..aku baru tau nih...
ReplyDeleteWaahh bumiill, waaahhh
Deletekeren, merubah citra dolly menjadi tempat yang benar2 eksotis batiknya
ReplyDeleteIyaa, Mbakk betull hihii, meskipun baru dibikin semoga membaik :D
Deletewah gak nyangka dolly skrang dijadikan tempat pembuatan batik. daebak!!
ReplyDeletesemoga menang lombanya mbak...
Hihiiii, ammiiiiinnnnnnnn
Deletejd Dolly skrg gitu ya...
ReplyDeletekeren
Iya, semoga tambah keren kedepannya :D
Deletesemoga citra Dolly bisa lekas berubah ya Mbak. Tapi sekarang para PSK itu sekarang cari jobnya lewat internet :-(
ReplyDeleteIyasih Mas, tapi gak semua dari Dolly kok mas, yang menjalankan prostitusi online :)))
Delete