Datsun Risers Expedition Melancong ke Pembuatan Pinisi, Bulukumba Sulawesi Selatan
Nenek moyangku
orang pelaut
Gemar mengarung
luas samudra
Menerjang ombak
tiada takut
Menempuh badai
sudah biasa
*****
pinisi bulukumba
Melancong ke Tempat
Pembuatan Kapal Pinisi, Bulukumba Sulsel – Masih ingat tidak dengan lirik lagu
tersebut? Kalau pernah muda, pasti ingat, dong. Ya, tatkala itu saya bersama
tim Datsun Risers Expedition menuju tempat pembuatan kapal Pinisi. Kalian tahu
tidak, kapal pinisi itu seperti apa? Mungkin banyak sekali yang mendengar atau
belajar tentang kapal ini ketika duduk di bangku sekolah dasar. Dan, pada saat
ini saya dan kawan-kawan Datsun Risers Expedition (DRE) berkesempatan
berkunjung ke tempat pembuatan kapal pinisi di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Kapal Pinisi sendiri adalah sebuah kapal layar tradisional yang terbuat dari
kayu khas Indonesia. Sebuah jenis kapal yang menggunakan layar dan hembusan
angin sebagai penggeraknya (jaman dahulu belum menggunakan mesin sebagai
penggerak kapal). Di tengah kapal ada 2 buah tiang yang tingginya sekitar 35
meter, dengan 7 buah layar jenis Sekunar yang terpisah-pisah dari depan sampai
belakang. Wah, Indonesia keren kan? Iya, pakai banget!
Lagi serius
keren
Nah, salah satunya
pembuat kapal pinisi di Indonesia adalah Bulukumba, Sulawesi Selatan. Asal
kalian tahu, berapa harga kapal pinisi ini, ya berkisar 2,3M. Bang, maharnya
kapal pinisi sajalah, biar Abang bisa bawa Adik berlayar. Ehe. Harga yang mahal
sesuai dengan kualitas yang bagus. Kapal Pinisi ini sangat besar, jadi
pembuatannya pun cukup rumit dan sedikit lama. Pembuatannya pun dibikin oleh
orang-orang tertentu, kebanyakan yang mengerjakaan pembuatan kapal pinisi ini
adalah orang tua, dan sebagian juga dilakukan oleh pemuda Bulukumba.
mobilnya kapten
pejuang pinisi
Kapal Pinisi ini
berukuran panjang sekitar 15-40 meter, ukurannya tergantung dari si pemesan.
Dibuat dengan menggunakan peralatan yang sederhana, dan dikerjakan oleh
tangan-tangan ahli sebanyak 10 orang (biasanya disebut sebagai Sawi) yang
dipimpin oleh 1 orang. Seseorang ini biasa disebut sebagai Punggawa(kepala
tukang). Semua bagian ini kapal dibuat dari kayu. Bahan utama untuk membuat
kapal ini biasanya dari kayu jati, kayu besi, atau kayu jati. Perakitan Kapal
Pinisi juga tidak menggunakan paku (paku besi). Papan kayu saling disatukan dan
dipaku dengan menggunakan kayu sisa pembuatan badan kapal. Proses pembuatan
kapal ini tergantung dari ukuran kapal, biasanya memakan waktu selama 1-2
tahun. Semakin besar kapal yang dibuat, maka waktu pembuatannya akan lebih
lama. Oya, ketika kapal ini hendak dilayarkan ada ritual pemotongan kambing
juga. Wahhh! Daebak! Amazing, akkk keren Indonesia keren!
Jadi gimana? Mau
pesan pinisi buat mahar pernikahan kita, Bang? ^ ^
Tambahan sumber dari sini
Tabik, Manis ^ ^
9 komentar
Salah satu tempat yang gak sempat saya kunjungi tahun lalu. Untungnya waktu ke rumah keluarga di desa lainnya pernah liat juga cara pembuatan kapal Phinisi.
ReplyDeleteIyaaa, ini mahh kereenn bangettt mas :D
Deleteasiknya yg jalan2...aku mau juga jalan2 bareng adek aya..
ReplyDeleteYukkk, mbakmilll :*
DeleteEntahlah, dari dulu aku pengagum kapal Phinisi, mungkin karena hidup jadi anak nelayan :-D
ReplyDeleteBahkan sampai sekarang aku masih selalu takjub dengan kapal satu ini.
Wahhhh, kereennnn kerenn masss,semoga makin cinta sama kapal nenek moyang ini
Deletekeren pantai nya
ReplyDeleteaku liat pembuatan kapal di bengkel kapal ITS.. keren yah ternyata :D
ReplyDeleteHah, iyakah, Mbakkk, adaa? Di ITS, baru tau -_-
Delete