[25]- Pertemuan
Saya
berterima kasih untuk pertemuan kemarin. Dimana kita hanya berbagi tawa, bukan
luka. Dimana kita memesan dua gelas minuman, bukan tiga, atau satu. Dimana kita
bayar dengan uang masing-masing bukan ditraktir. Mungkin, untuk yang itu kita
abaikan sementara. Saya melihat pada raut wajahmu, kau sedang berpura-pura
bahagia. Semoga itu tidak benar. Saya senang melihat tubuhmu yang berkembang,
berarti kau tidak dalam kesedihan, tapi kebahagiaan. Saya mendoakan seperti itu
untukmu. Kopi kemarin terlalu manis, tapi persahabatan kita lebih manis
dari segalanya. Saya bahagia, di antara kita tidak ada yang saling melukai
ataupun terluka. Dan, malah sebaliknya, selalu bahagia.
Surat
yang saya tulis ini benar-benar untuk kawan terbaik saya, sedari saya memijakkan
kaki di Kota Pahlawan. Sedari saya yang masih ingusan, cupu, dan menjadi
mahasiswi baru di kampus.Yaitu; kamu. Saya sangat kecewa, karena dirimu yang
berhenti kuliah beberapa semester yang lalu. Kenapa? Kau lebih memilih menjadi
pengusaha, bukan? Apapun yang kaukerjakan, saya selalu mendukungmu, Kawan.
Tapi, saya sedih tidak bisa menemuimu di kampus tersebut. Hilang.
Bagaimana
kabar kekasihmu? Kekasih yang menjalin hubungan denganmu beberapa tahun
lamanya. Saya akui kau memang hebat dalam masalah kesetiaan. Dengan kekasihmu
saja setia, apalagi dengan saya? Kau jangan terburu-buru menikah. Saya takut
jika kau terlalau cepat dipersunting. Kelak, kau akan terlalu sibuk dengan
suamimu. Kelak kau tidak akan bisa berjalan bersama dengan saya, dan
menghabiskan beberapa cangkir kopi. Doa saya untuk kali ini jelek, bukan? Hm,,
ya begitulah. Asal kautahu, ketika kelak sahabat terbaik saya menikah, dan saya
masih single. Apa kata semesta?
Baiklah,
surat yang saya tulis untukmu cukup sampai di sini. Semoga selalu ada cara
untuk bertemu.
Surabaya, 23 Februari, 08:44 WIB
Tabik, Kawan...
Hari
ke-25 dalam program #30HariMenulisSuratCinta
7 komentar
Terima kasih kawan..
ReplyDeleteSebarnya msh ingin setiap hari bertemu sama kamu setiap hari tp hati berkata lain. Hiks :')
Cium :*
Delete"Asal kautahu, ketika kelak sahabat terbaik saya menikah, dan saya masih single. Apa kata semesta?"
ReplyDeleteselalu terselip curhatan 'single' disetiap suratmu, kak! :D
hahahahahahahahahahhahahahahahahahahahahahahaa
IYA KENAPA? MASALAH?
Deletekalem kak, kaleemmm!!!!! --"
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBakal di tinggal sahabatnya nikah :'D
ReplyDelete