[20]- Secret Admirer
Saya
merasa diikuti, dan hendak dikejar-kejar. Saya bukan penjahat, dan kau juga
bukan polisi. Saya bukan pencuri pakaian yang
siaga tiap malam, ketika anak kos tidur, dan kau juga bukan hansip.
Tapi, pertanyaan saya untuk kali ini? Siapa kamu? Kamu yang diam-diam suka
nge-follow semua akun media sosial saya. Dan kamu (yang lain) yang suka
diam-diam ngasih novel baru di kosan saya. Dan kamu (yang lain) suka kirim
makanan ke kosan saya. Dan, masih banyak kamu kamu yang lain. Saya menulis
surat ini untuk kalian, sambil geleng-geleng kepala. Kalian siapa? Percuma
kalian mengagumi saya dalam diam, saat ini mungkin saya hanya bisa membalikkan
jempol saya untuk kalian. Saya dihantui rasa penasaran. Kalian sengaja, iya?
Agar saya ke-Gran? Terkadang, saya sempat kesal. Dan suka nangis di dalam
lemari, siapa yang melakukan semua ini?
Kalian
wajib tahu, saya menuliskan surat ini untuk kalian. Agar kalian menampakkan
wujud kalian. Saya hanya takut, kalian bukan manusia. Dan, kalian juga harus
tahu, saya berterima kasih karena adanya kalian. Kalian yang memerhatikan saya
diam-diam. Mungkin suatu saat saya jadi
artis, kalian yang pertama saya kagumi. O, ya saya sudahi menulis surat untuk
kalian, semoga suatu saat kita bisa ngopi bareng.
Surabaya, 18 Februari, 10:10 WIB
Tabik, Kawan
Hari ke-20 dalam program #30HariMenulisSuratCinta
4 komentar
"Dan suka nangis di dalam lemari,"
ReplyDeletehahahahahahahobibaru?hahahahahahahahaa...
DIT TENGKAR YUK!
Deleteaduh, ya jelas aku kalah lah sama kamu, kakndut!
Delete:D
Ada yang lebih nikmat dari sebuah kopi?
ReplyDelete