[11]- Selamat Bahagia
“Heppy, bangun!” Sutinah, perempuan
berbadan kecil, membangunkan putri bungsunya dengan menggoyak-goyakkan
badannya. Happy pun seketika bangun, kemudian cepat mengalungkan handuk ke
kamar mandi. Hari ini, hari bahagianya. Ia akan dipersatukan, dengan pria
pilihannya, Arif. Hari ini, terima kasih, Tuhan. Heppy, perempuan mempunyai kelebihan
berat badan. Timbangan pun tidak mempunyai angka yang tepat untuknya. Kebaya,
widgest, sampai konde yang dipakainya pun kekecilan. Arif pria kelebihan berat
badan juga, bersikeras menghalalkan perempuannya sekarang juga. Jas untuk acara
ijab qobul, ah, hilang! Bagaimana bisa hilang?Perias pengantin pun, dimarahi.
Penghulu sebentar lagi tiba. Ah, sial. Arif pun mulai kesal. Sutinah, Sang Ibu
menyabarkan mereka.
“Jangan khawatir, Sayang. Pasti,
lancar. Percayalah,” Heppy memberi senyuman termanisnya, semanis kembang gula
di depan sekolah dasar yang harganya masih lima ratus rupiah.
“Iya, sayang. Semoga lancar, aku tanpa
berjas hitam, kamu tanpa baju pengantimu yang longgar, dan sepatumu yang
kesempitan. Mari, kita mulai, sayang,” jawabnya pasti.
Penghulu pun tiba, berkulit putih,
berkacamata dan memiliki badan yang sangat ideal. O, ya, dia laki-laki yang
tampan. Arif pun, hampir terlewatkan di pikiran Heppy. Bagi Heppy perbedaan
Arif dan Si Penghulu, seperti Kakak Adik, yang beda Bapak dan Ibu.
“Sah??” tanya si Penghulu tampan ke
tamu undangan. Suaranya sedikit parau, tapi enak didengar. Gurih, renyah, kayak
kerupuk udang.
“Sahhhhh!!” teriak Heppy kegirangan,
“Krekkk,,” benang di kebayanya mulai terbelah, robek bagian ketiaknya. Arif pun
tercengang.
“Tenang, sayang, jangan panik,
jangan malu. Yang penting sekarang sudah sah, dan nanti malam acara kita
lancar,” bisik Arif di telinga Heppy. Heppy tersenyum, senyum kembang gula
dioplos dengan gulali.
***
“Selamat hari ulang tahun
pernikahan, sayang,” Arif mencium batu Nissan Heppy, sambil mengingat dua tahun yang lalu. Ibu masih depresi, kematian Heppy dua hari setelah
pernikahan. Ibu memukul-mukul kuburan Heppy. Heppy, tenanglah di sana.
Selamat menikah,
untuk kalian yang menikah hari ini. Selamat bahagia!
Hari ke-11 dalam program
#30HariMenulisSuratCinta
8 komentar
Bagusartikel atau ceritanya. Lengkapi donk dengan ilstrasi atau gambar yang sesuai dengan tema artikel atau tulisannya
ReplyDeleteO, ya terima kasih atas masukannya. Kemarin sebenarnya mau masukkan gambar, tapi karena koneksi internet yang kacau, saya urungkan. :D
Deleteu,uu,uuu.. :')
ReplyDeleteharu. . .
KAMU LAGI, OKEY -_-
Deleteayo Aya segera menikah juga.... :)
ReplyDeleteNikah, adek belum siap, Kak :'(
DeleteMembaca suratmu dengan secangkir kopi memang begitu nikmat, tak mampu berhenti :)
ReplyDeleteSerius minum kopi?
Delete