Semesta Ini Untuk Siapa?
Oleh: Aya
Untuk: Semesta
Kaubilang, setetes air tak cukup
Kemudian Tuhan membentangkan lautan,
memesona untuk semesta.
Kauhancurkan bibirnya dengan sampah
KemudianTuhan menumbuhkan benih
pohon di ujung bibirnya,ya..”di sana”
Dia pun kering, layu,dan tumbang.
Tuhan enggan marah, tidak Tuhan
tidak pernah marah.
Dengan cara apapun kahancurkan bumi
ini,Tuhan masih menggantinya
Apa yang membuat lautmu masih
tenang? Angin…
Ujung bibir semesta pun melengkung,
kemudian dia tersenyum
“Kuharap, sekarang, esok, dan
seterusnya, semestaku masih sama” kata angin.
“Kuharap, sekarang, esok dan seterusnya,
hutanku masih hijau,“ kata angin.
“Kuharap, tidak ada yang berubah,
semesta masih tersenyum, meskipun masih banyak bedebah yang menghancurkan,”
kata angin.
Event ini dalam rangka #3oDaysSaveEarth yang diselenggarakan @jungjawa @unidzalika
0 komentar