TUGAS KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
<![endif]-->
"Miskomunikasi Bahasa antara Sunda dan Jawa"
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia banyak kegiatan masyarakat yang berlangsung, dan berbeda-beda. Kegiatan yang dilakukan juga bermacam-macam,
bercengkrama dengan sesama masyarakat. Di semua kegiatan
yang berlangsung diantara masyarakat Indonesia tersebut
terjadi interaksi komunikasi dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Dari setiap budaya tersebut memiliki
bahasa yang berbeda sehingga keberagaman budaya komunikasi
yang dilakukan oleh masyarakat pesisir juga memiliki
keragaman bahasa. Hubungan komunikasi antar
budaya mampu memberikan keuntungan dalam aktualiasasinya misalnya terhadap
peningkatan pengetahuan dan cara pandang seseorang tentang dunia melalui
orang-orang baru dari budaya yang baru dijumpai.
Pengertian Bahasa Menurut
Para Ahli
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian bahasa adalah sistem
lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa yang dipergunakan oleh kelompok kelompok masyarakat dalam berkomunikasi memiliki dua arti, yaitu bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang tersirat dalam bunyi bahasa. Bunyi bahasa yang disebut dengan arus ujaran tersebut merupakan getaran yang merangsang alat pendengaran manusia.
Menurut Owen (2006), pengertian bahasa adalah kombinasi kode sosial bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Santoso (1990) pengertan bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.
Dari teori bahasa dapat diketahui
bahwa bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi manusia yang di dalamnya terdapat
simbol-simbol bunyi yang mandiri dan unik
yang digunakan dalam suatu latar budaya tertentu. MenurutSunaryo
(2000:6), Bahasa didalam struktur budaya ternyata memiliki kedudukan, fungsi
dan peran ganda yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi
sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Komunikasi adalah cara untuk berdialektika dalam konteks hubungan
antar budaya.
Bahasa mempengaruhi proses kognitif kita. Oleh sebab, bahasa-bahasa di dunia memiliki
banyak keanekaragaman yang unik dari yang lainnya baik dalam hal karakteristik semantik
maupun strukturnya, maka dapat juga disimpulan bahwa orang yang menggunakan
bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan berpikir
tentang dunia.
Bahasa
mencerminkan budaya. Makin besar perbedaan budaya, makin perbedaan komunikasi
baik dalam bahasa maupun dalam isyarat-isyarat nonverbal. Makin besar perbedaan
antara budaya (dan, karenanya, makin besar perbedaan komunikasi), makin sulit komunikasi
dilakukan. Semakin besar perbedaan antarbudaya maka semakin besar pula ketidak-pastian
dan ambiguitas dalam komunikasi.
1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang diatas
maka didapatkan rumusan masalah yaitu “Bagaimana penggunaan bahasa orang Sunda saat berinteraksi
dengan orang Jawa?”
1.3 Teori
Dalam pembahasan ini kita menggunakan teori identitas sosial, dimana
seluruh masyarakat mempunyai karakter budaya masing-masing, yang berasal dari
berbagai daerah.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari hasil
penelitian ini, kami menemukan bahwa orang Sunda
dan orang Jawa saling menghormati. Tidak saling menyakiti satu sama
lain. Banyak orang Sunda yang merantau ke Jawa dan begitupun sebaliknya. Melihat
interaksi komunikasi yang terjadi antar masyarakat suatu daerah. Peneliti ingin melakukan riset terhadap keberagaman budaya khususnya bahasa yang digunakan oleh
masyarakat dalam berinteraksi ketika mereka sedang
berbicara. Tetapi banyak misskomunikasi ketika mereka saling berbicara. Contohnya : Vivy yang berasal dari Sunda asli sedang berinteraksi dengan saudaranya
dari Pekalongan.
Vivy:
“Siti,,, tolong kakak belikan gedang di pasar.” Beberapa menit kemudian Siti
datang dan membawa buah pisang.
Jadi, dalam
bahasa sunda gedang: papaya, sedangkan di jawa gedang adalah: pisang. Maka dari
itu banyak sekali terjadi misskomunikasi antara dua suku tersebut. Ada lagi
selain itu, misalnya:
1. Di Jawa:
Atos
Di Sunda: Udah
2. Di Jawa :
Kasep : Telat
Di Sunda: Kasep: Ganteng
3. Di Jawa:
Geulis; gelis(dibaca) : Cepat
Di Sunda: Geulis : Cantik
Dan, lain
sebagainya. Menurut Vivy orang asli Pangandaran, selain bahasa, di Sunda juga
ada budaya yang lain, atau suatu tradisi yang mereka lakukan ketika mengundang
orang dalam acara nikahan ataupun sunatan. Dalam acara ini mereka mengundang
tamu, tidak hanya menggunakan undangan saja, tapi pakai mie atau nasi. Jika
hanya sekadar undangan saja, ya tidak ada yang datang.
Dari setiap budaya tersebut memiliki
bahasa yang berbeda sehingga keberagaman budaya komunikasi
yang dilakukan oleh masyarakat desa juga memiliki keragaman bahasa. Setiap budaya memiliki variasi dan caranya masing - masing yang berbeda dan
unik dalam setiap fase membangun hubungan tersebut. Perbedaan cara pandang budaya
dalam hubungan dapat disebabkan oleh adanya identitas dan nilai-nilai yang
dianut masyarakat tertentu. Hubungan antar
budaya juga tidak bisa dilepaskan dari berbagai tantangan misalnya perbedaan-perbedaan
idiosinkratik tidak akan banyak menimbulkan efek ketika hubungan antar budaya tersebut
dibangun pada tahapan awal. Namun, ketika akan memasuki tahapan yang lebih intim/mendalam,
maka terciptalah proses negosiasi dan interaksi antara perbedaan-perbedaan dengan
persamaan-persamaan yang ada.
BAB III
KESIMPULAN
Setelah
melakukan penelitian peneliti menyimpulkan bahwa perantau antara Orang
Sunda dan orang Jawa saling berinteraksi dengan bahasanya, meskipun banyak
terjadi miskomunikasi. Maka dari itu, lebih
mudahnya mereka menggunakan bahasa Indonesia. Tetapi,
ketika mereka berkomunikasi dengan anggota komunitasnya (orang – orang yang
berasal dari satu daerah), mereka menggunakan bahasa dari daerah asalnya.
Daftar Pustaka:
1. http://id.shvoong.com/
0 komentar